Kukar Siap Jadi Pilar Ketahanan Pangan Nasional, Target Lumbung Pangan Kaltim
TENGGARONG – Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kembali menegaskan perannya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Bupati Kukar, Edi Damansyah, optimistis wilayahnya mampu menjadi lumbung pangan utama di Kalimantan Timur (Kaltim), dengan fokus pembangunan yang diarahkan pada sektor pertanian, peternakan, dan perikanan.
“Dalam tiga tahun terakhir, kami terus memperkuat fondasi di sektor pangan. Ini bukan hanya prioritas daerah, tetapi juga komitmen kami untuk mendukung visi nasional. Kukar harus menjadi tulang punggung ketahanan pangan di Kaltim,” ujar Edi, senin (2/12/2024).
Edi memaparkan bahwa 42 persen kebutuhan beras Kaltim dipasok dari Kukar, menjadikannya daerah dengan kontribusi terbesar di sektor pertanian. Tak hanya itu, sektor perikanan Kukar juga mendominasi pasar Kaltim, dengan distribusi utama melalui Selili, Samarinda.
“Kukar bukan hanya penghasil beras, tetapi juga pusat perikanan yang vital. Ini menunjukkan bahwa potensi sumber daya kami sangat besar dan perlu terus dioptimalkan,” tambahnya.
Namun, ia mengakui masih ada tantangan yang harus dihadapi, seperti kekurangan pasokan daging ayam dan telur. Untuk itu, Pemkab Kukar tengah menggerakkan kelompok peternak melalui program pendampingan dan penyuluhan intensif, guna meningkatkan produksi lokal.
Untuk meningkatkan produktivitas, Edi menekankan pentingnya modernisasi pertanian di Kukar. Salah satu langkah yang tengah ditempuh adalah penerapan pertanian mekanis di kawasan-kawasan tertentu, yang dirancang untuk efisiensi waktu dan peningkatan hasil panen.
“Infrastruktur pendukung seperti irigasi, alat berat, dan akses jalan menuju sentra pertanian terus kami bangun. Kami ingin memastikan bahwa petani Kukar bekerja dengan sistem yang lebih modern dan produktif,” jelas Edi.
Selain itu, Pemkab juga mendorong pengelolaan waktu tanam yang lebih terencana, menyesuaikan kebutuhan pasar. Sebagai contoh, Pemkab telah mengatur jadwal penanaman jagung untuk memenuhi lonjakan permintaan menjelang akhir tahun.
“Kami harus adaptif terhadap kebutuhan pasar. Ini bukan hanya soal hasil panen, tetapi juga bagaimana kita memanfaatkan momentum untuk mendukung petani sekaligus menjaga stabilitas pasokan,” imbuhnya.
Melalui peningkatan infrastruktur, pendampingan petani dan peternak, serta modernisasi sistem pertanian, Pemkab Kukar yakin mampu menjadi salah satu daerah yang paling berkontribusi dalam ketahanan pangan nasional.
“Kami ingin Kukar dikenal sebagai daerah yang tidak hanya mampu mencukupi kebutuhannya sendiri tetapi juga menopang wilayah lain. Dengan sinergi yang baik antara pemerintah, petani, dan pelaku usaha, saya optimistis target ini akan tercapai,” pungkasnya.