BBGRM di Kutai Kartanegara, Ada Pesan Bupati Edi Damansyah untuk LPM
TENGGARONG- Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara berupaya terus meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat hingga perangkat desa/kelurahan dalam membangun daerah.
Hal tersebut diwujudkan melalui peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-20 tingkat Provinsi Kalimantan Timur 2023.
Dalam mendukung pembangunan desa, Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah mengajak masyarakat menguatkan nilai kegotongroyongan dan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Edi juga berpesan, agar menjadikan peringatan itu sebagai momentum dalam memotivasi Pemkab Kutai Kartanegara hingga pemerintah desa, untuk terus semangat membangun masyarakat Kukar menjadi lebih maju.
“Kami berharap melalui BBGRM yang digerakkan oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), dapat memberikan manfaat dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” katanya pada Jumat (20/10/2023).
Sementara itu, dalam rangka penguatan dan penyelenggaraan pemerintahan desa di Kabupaten Kutai Kartanegara dilakukan penguatan fiskal.
Selain dari dana ADD dan bantuan pangan khusus, Pemerintah Kabupaten Kutai Kattanegara juga mengalokasikan dana untuk Rukun Tetangga (RT) sebesar Rp 50 juta per RT.
Ini merupakan salah satu cara mengentaskan kemiskinan dengan memberdayakan warga. Terbukti, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, angka kemiskinan di Kutai Kartanegara turun 0,35 persen.
Meski tidak menurun signifikan namun kegiatan pengentasan kemiskinan memerlukan konsistensi bersama, baik pada tingkat Kabupaten, Kecamatan, Kelurahan dan Desa termasuk LPM.
“Peran fungsi ketua dan anggota BPD dalam bentuk fasilitasi penguatan SDM. Untuk itu dituntut LPM diKukar bisa saling bersinergi dalam Rumah Besar pengentasan kemiskinan yang terus berjalan,” ucapnya.
Sejalan dengan itu, program inovatif Bupati Edi Damansyah dan Wakil Bupati Rendi yakni ‘Kukar Bebaya’ telah berhasil mengangkat status semua desa di Kukar, dalam memetakan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara Arianto mengungkap dalam kurun waktu dua tahun ini dampak positif yang signifikan melalui program ‘Kukar Bebaya’, kini tidak ada lagi desa yang tergolong dalam kategori Sangat Tertinggal.
“Pada 2023 ini jumlah desa dalam indikator Berkembang berkurang menjadi 48, sementara Desa Maju meningkat menjadi 69, dan desa Mandiri meningkat menjadi 76,” kata Arianto.
Menurutnya, hal ini membuktikan bahwa Indeks Desa Membangun (IDM) di Kutai Kartanegara juga ikut meningkat. Diketahui, IDM Kutai Kartanegara saat ini sudah mencapai angka 0,776 dan diharapkan pada 2024 akan meningkat 0,788.
“Jika mencapai 0,788 artinya ini mendekati 0,8. Dengan demikian, tingkat kategori Desa Mandiri di Kutai Kartanegara semakin meningkat,” ujarnya.
Untuk itu, Arianto berharap melalui program ini Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) hingga Badan Permusyawarahan Desa (BPD) Kukar dapat mendukung Pemerintah Desa maupun Kelurahan untuk bersinergi dalam membangun daerah.