Kukar Sukses Tekan Stunting hingga 9,7 Persen, Tertinggi di Indonesia
TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) mencatat prestasi gemilang dalam penanganan stunting. Dengan capaian penurunan hingga 9,7 persen, Kukar kini menjadi wilayah terdepan dalam pengentasan stunting di Indonesia.
Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kukar, Sunggono, mengungkapkan angka stunting di Kukar berhasil ditekan secara signifikan dari 27 persen menjadi 17,3 persen berdasarkan data pada Juli lalu. Angka ini jauh di atas rata-rata nasional dan menjadi bukti keberhasilan Kukar dalam menciptakan langkah inovatif yang tidak ditemukan di daerah lain.
Keberhasilan ini, menurut Sunggono, tidak lepas dari sinergi antara seluruh perangkat Pemkab Kukar, pemerintah desa, hingga sektor swasta. “Kolaborasi menjadi kunci utama kami. Semua pihak bergerak bersama, termasuk desa dan mitra swasta, untuk mencapai hasil yang luar biasa ini,” jelasnya, Senin (25/11/2024).
Sunggono menambahkan bahwa Kukar bahkan telah melampaui beberapa pendekatan standar yang diterapkan pemerintah pusat. “Kami melakukan intervensi berbasis data yang lebih rinci dan strategi inovatif yang tidak ada di daerah lain,” ujarnya.
Seluruh balita di Kukar telah ditimbang dan diukur pertumbuhannya sebagai dasar pengambilan kebijakan. Berdasarkan empat indikator utama, yakni berat badan yang tidak naik, tinggi badan stagnan, obesitas, dan gizi buruk, Kukar berhasil mengidentifikasi kelompok risiko stunting dengan akurat.
“Tagline kami adalah jangan sampai ada anak stunting baru. Untuk itu, kami fokus pada dua hal: pencegahan dengan penyaluran makanan bergizi, dan intervensi langsung untuk anak-anak yang sudah stunting, seperti pemeriksaan dokter anak yang kami datangkan ke kecamatan,” tegas Sunggono.
Keberhasilan Kukar menekan angka stunting tidak hanya mencerminkan komitmen pemerintah daerah, tetapi juga menjadi inspirasi bagi wilayah lain di Indonesia. Strategi berbasis data, intervensi terpadu, dan kolaborasi lintas sektor menunjukkan bahwa pengentasan stunting bukan sekadar program, tetapi upaya bersama yang melibatkan seluruh elemen masyarakat.
“Kami pastikan ini bukan hanya angka di atas kertas, tetapi dampak nyata bagi kesehatan dan masa depan generasi muda Kukar,” tutupnya.