Palagan Media
Home Kutai Kartanegara Kukar Kirim Perwakilan Terbanyak untuk Kaltim di Ajang STQH Nasional XXVII

Kukar Kirim Perwakilan Terbanyak untuk Kaltim di Ajang STQH Nasional XXVII

Wakil Bupati Kutai Kartanegara Rendi Solihin menghadiri Pembukaan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) Nasional XXVII Jambi, yang ditandai dengan pemukulan bedug. (ist)

TENGGARONG- Wakil Bupati Kutai Kartanegara Rendi Solihin menghadiri Pembukaan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) Nasional XXVII Jambi, yang ditandai dengan pemukulan bedug.

STQH tersebut diikuti 34 Provinsi di Indonesia. Sementara, Provinsi Kalimantan Timur diwakili oleh 7 kabupaten/kota. Yakni Balikpapan 3 kafilah, Bontang 6 kafilah, Kukar 7 kafilah, Samarinda 1 kafilah, Kutim 1 kafilah, Berau 1 kafilah, dan Paser 1 kafilah.

Kabupaten Kutai Kartanegara memang mengirim perwakilan terbanyak untuk Provinsi Kalimantan Timur dalam ajang Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) Nasional XXVII.

Dalam kesempatan itu, Wabup Rendi Solihin mengajak generasi muda untuk tetap dekat serta terhubung dengan Al-Qur’an dan Hadits di tengah kemajuan teknologi informasi.

“Saya minta generasi muda Kukar untuk tidak meninggalkan Al-Qur’an. Teknologi jangan sampai membuat kita lupa membaca Al-Qur’an,” ungkapnya, Rabu (1/11/2023).

Rendi juga mengungkapkan, literasi Al-Qur’an di kalangan masyarakat Indonesia cukup tinggi, yakni mencapai 66 persen. Meski begitu, dirinya tetap meminta agar generasi muda di Kukar terus mendapat pembinaan.

“Meskipun indeks literasi Al-Qur’an masyarakat mencapai 66 persen, saya meminta agar kita terus meningkatkannya. Saya yakin bahwa generasi yang menghafal Al-Qur’an harus diberdayakan,” ujarnya.

Wabup Rendi Solihin menekankan pentingnya mencintai kitab suci Al-Qur’an sambil mempromosikan semangat persatuan dan kebersamaan. Ia berharap, gelaran yang diikuti oleh 7 kafilah perwakilan Kukar ini akan memberikan dampak besar bagi penguatan literasi Al-Qur’an dan hadits di Indonesia.

“Saya ingin mengingatkan bahwa STQH tingkat nasional ini harus menjadi ajang lahirnya metode dan gagasan baru dalam penguatan pembelajaran Al-Qur’an dan hadits. Apa ilmu yang didapat juga harus dibawa ke Kukar,” tandas Rendi Solihin. (rai/ADV)

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad