DP2KB Kukar Bentuk 477 Tim Pendamping Keluarga untuk Perangi Stunting
TENGGARONG – Dalam upaya agresif mencegah stunting dan meningkatkan kesejahteraan keluarga, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kutai Kartanegara (Kukar) membentuk 477 Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang tersebar di seluruh desa dan kelurahan. Program strategis ini dirancang untuk memberikan pendampingan intensif kepada keluarga berisiko tinggi, dengan fokus utama pada ibu hamil dan anak-anak.
Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga (KKK) DP2KB, Sri Lindawati, menegaskan bahwa TPK memiliki peran krusial dalam mengedukasi dan mendampingi keluarga guna mencegah gangguan kesehatan. “Kami telah membentuk 477 tim dengan total 1.371 anggota. Mereka menjadi ujung tombak dalam memastikan keluarga mendapatkan pendampingan yang diperlukan,” ungkap Sri, Rabu (27/11/2024).
TPK ditugaskan untuk mendampingi kelompok berisiko, terutama ibu hamil dengan kategori 4 Terlalu: terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering melahirkan, atau memiliki jarak kehamilan terlalu dekat. Selain itu, mereka juga aktif memberikan edukasi tentang pola hidup sehat, pentingnya pemeriksaan kehamilan rutin, serta pemenuhan gizi anak.
“Pendampingan dilakukan langsung ke lapangan, bahkan ke pelosok desa. Kami memastikan setiap ibu hamil mendapatkan akses layanan kesehatan dan informasi penting mengenai kehamilan yang sehat,” jelasnya.
Dalam pencegahan stunting, TPK memberikan arahan tentang pola makan sehat dan memantau tumbuh kembang anak. Mereka juga mengedukasi keluarga mengenai pentingnya asupan nutrisi yang cukup sejak masa kehamilan hingga anak memasuki usia balita.
“Ini langkah konkret untuk memastikan anak-anak Kukar tumbuh sehat dan terhindar dari risiko stunting. Kami ingin setiap keluarga paham bahwa gizi anak adalah investasi masa depan,” tambah Sri.
Dengan pembentukan TPK, DP2KB Kukar tidak hanya berupaya menekan angka stunting, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan keluarga secara keseluruhan. Program ini diharapkan mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada di wilayah terpencil.
“Kami ingin memastikan semua keluarga di Kukar memiliki akses terhadap layanan dan informasi kesehatan. Dengan kolaborasi antara TPK, tenaga kesehatan, dan masyarakat, kami optimis menciptakan generasi sehat, produktif, dan sejahtera,” pungkasnya.